Secara sederhana, motivasi kerja adalah berbagai alasan yang melatar belakangi individu maupun kelompok untuk mengerahkan seluruh potensi dan tenaga dalam pekerjaan yang digeluti. Teknisnya, setiap orang pasti memiliki motivasi semacam itu. Dorongan kerja sendiri memiliki cakupan pembahasan yang luas. Apa saja jangkauan dari motivasi dalam bekerja dan jenis-jenisnya?
Unsur-Unsur dalam Motivasi Kerja
Menyinggung perihal dorongan dalam bekerja,
terdapat unsur-unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu :
- Kinerja individu bersangkutan.
- Penghargaan yang diberikan
pihak lain, di mana untuk karyawan khususnya diberikan oleh pihak perusahaan
sebagai bentuk apresiasi. - Tantangan untuk menaklukkan
hambatan yang ditemui dalam pekerjaan. - Tanggung jawab menyangkut
pekerjaan yang dimiliki. - Pengembangan potensi individu
terkait pekerjaan. - Ketertiban atau kedisiplinan
dalam setiap hal yang berhubungan dengan tugas kerja. - Kesempatan yang diberikan untuk
pembuktian kemampuan diri di dalam pekerjaan.
Faktor-Faktor Berpengaruh Terhadap Dorongan Kerja
Masyarakat awam umumnya menganggap unsur
sama dengan faktor, padahal kedua aspek tersebut berbeda meski kurang lebih
memiliki korelasi atau kaitan. Adapun faktor yang memengaruhi individu untuk
memiliki motivasi dalam bekerja adalah :
- Gaji pokok berikut tunjangan
dengan nominal yang cukup besar dan bersifat stabil bagi karyawan dan dana
segar untuk wirausahawan. - Lingkungan kerja yang kondusif
sehingga menimbulkan kenyamanan individu saat bekerja. Bila situasi lingkungan
kurang memadai atau bahkan sama sekali tidak mendukung, otomatis melemahkan
motivasi yang dimiliki sehingga hasil yang diharapkan pun gagal dicapai. - Status profesi yang memiliki
pengaruh atas pandangan lingkungan sosial terhadap individu bersangkutan.
Seperti pekerjaan di instansi pemerintah yang memiliki pandangan positif dari
masyarakat, sebab itulah profesi tersebut banyak diincar dan menjadi motivasi
mayoritas pencari kerja. - Keamanan kerja yang dijamin
melalui adanya asuransi dan perlindungan bagi karyawan. Dengan adanya jaminan
tersebut, akan muncul rasa aman, terutama bagi mereka yang bekerja di
medan-medan sulit dan berisiko seperti pertambangan.
Dengan kata lain, poin-poin di atas dapat
menjadi tolak ukur kinerja seseorang di mana mencerminkan secara tersirat
motivasi yang dimiliki. Jika faktor-faktor di atas terakomodasi, maka dorongan
kerja yang dimiliki pihak bersangkutan akan semakin kuat dan berlaku pula untuk
kasus sebaliknya.
Ragam Jenis Motivasi Bekerja Secara Umum
Teknisnya, dorongan kerja terbagi menjadi
sembilan jenis. Klasifikasi tersebut didasarkan pada riset yang dilakukan pada
sampel individu usia produktif dari keseluruhan populasi pekerja. Macam
motivasi yang dimaksud yaitu :
Motivasi Jaminan Finansial
Setiap individu yang bekerja pasti
menjadikan kebutuhan akan jaminan finansial sebagai dorongan utama. Dari
bekerja, mereka mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik yang bersifat
primer, sekunder, maupun tersier. Melalui penghasilan yang dimiliki, individu
bersangkutan memiliki rasa aman, tenang, dan kenyamanan dalam hidup.
Dorongan Memiliki Jabatan Terhormat dan Pengaruh
Selain menjadi stabil dari sisi finansial,
individu yang bekerja juga mendambakan jabatan strategis yang membuatnya
dihormati dan disegani. Atau melalui kondisi perekonomian yang baik membuatnya
memiliki pengaruh, minimal terhadap lingkungan sekitar. Pencapaian tersebut
tentu tidak mungkin diraih jika berstatus sebagai unemployed atau pengangguran yang selalu diremehkan secara sosial.
Hasrat Memberikan Kinerja atau Karya Terbaik
Motivasi
kerja lainnya yang mungkin dimiliki oleh seseorang
adalah keinginan untuk menghasilkan karya atau kinerja semaksimal mungkin.
Dorongan ini disebut juga dengan istilah passion
atau gairah dalam bekerja. Biasanya, motivasi tersebut dapat timbul oleh banyak
faktor. Salah satunya karena individu bersangkutan benar-benar menyukai bidang
pekerjaan yang ditekuni.
Berlatih Sekaligus Menambah Pengalaman
Dorongan selanjutnya bagi seseorang untuk
bekerja yaitu keinginan untuk memiliki pengalaman atau praktik langsung di
lingkungan kerja yang asli. Biasanya, hal itu dilakukan oleh para fresh graduate atau lulusan baru sebagai
bentuk latihan. Selain itu, pengalaman kerja dalam CV nantinya memberi pengaruh
signifikan jika berminat melamar di perusahaan bonafit.
Hobi atau Mengisi Waktu Luang
Tidak semua
orang bekerja untuk mendapatkan materi, pengaruh, atau pengalaman. Ada pula
yang termotivasi untuk bekerja karena bidang yang ditekuni merupakan hobinya
atau sekadar memanfaatkan waktu senggang saja agar lebih bermanfaat dan
produktif. Dorongan yang satu ini membuat individu tersebut bekerja tanpa
tekanan sehingga terhindar dari risiko stres.
Kewajiban Sebagai Tulang Punggung Keluarga
Alasan yang satu ini paling banyak ditemui
di Indonesia. Individu bekerja karena tidak memiliki pilihan lain karena
tuntutan sebagai pemangku tanggung jawab perekonomian keluarga. Sayangnya,
justru motivasi kerja yang satu ini
rawan sekali menimbulkan depresi karena penghasilan yang didapat acap kali
habis tidak tersisa untuk sosok yang bekerja tersebut.
Bekerja Guna Mendukung Ibadah
Sepintas, Anda mungkin merasa motivasi ini
terlalu dibuat-buat. Namun, faktanya cukup banyak ditemukan di lapangan bahwa
individu bekerja untuk keperluan ibadah. Jadi, sebagian penghasilan dari
pekerjaan yang dilakoni kemudian disisihkan untuk digunakan beramal pada
golongan yang tidak mampu dan sisanya untuk keperluan pribadi. Kegiatan amal
tersebut termasuk dalam ibadah.
Impian Terbesar
Meski terdengar seperti lelucon, namun ada
orang-orang yang bekerja karena bidang tersebut merupakan impian atau cita-cita
terbesarnya sejak kecil. Contohnya, saat kecil cita-cita ‘A’ adalah menjadi dokter
supaya dapat mengobati orang sakit. Ketika beranjak dewasa, dia meraih mimpinya
dan bekerja sebagai dokter yang berdedikasi penuh terhadap profesinya.
Membalas Ejekan dengan Kesuksesan
Pepatah bahwa balas dendam paling baik
adalah kesuksesan bukanlah isapan jempol belaka. Seseorang yang acap kali
diejek di masa lalu, tumbuh dengan tekad untuk bekerja keras dan menjadi sukses
agar dapat membuktikan kemampuan dirinya. Dengan demikian, orang-orang yang
mengejek akan tertohok tanpa perlu dibalas dengan cara yang sama.
Setiap Individu Memiliki Dorongan Kerja Berbeda
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing individu mempunyai motivasi kerja yang berbeda. Motivasi atau latar belakangnya didasarkan pada kebutuhan orang tersebut apakah dari sisi finansial, hobi, kewajiban dan lain-lain. Namun, pada dasarnya, semua dorongan tersebut membuat orang tersebut untuk bekerja secara maksimal demi meraih target yang ingin dicapai.
Manfaat Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah faktor penting dalam meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja. Berikut adalah beberapa manfaat motivasi kerja:
Meningkatkan Produktivitas
Meningkatkan produktivitas adalah salah satu manfaat terbesar dari motivasi kerja. Mereka akan lebih bersemangat dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya dengan efisien dan cepat. Karyawan yang termotivasi juga lebih fokus dan lebih mudah untuk berkonsentrasi pada suatu pekerjaan. Mereka memiliki semangat untuk lebih memaksimalkan waktu di tempat kerja dan menghindari kegiatan yang tidak produktif. Dalam jangka panjang, produktivitas karyawan yang tinggi memiliki efek positif pada kesuksesan perusahaan. Karyawan yang produktif bisa lebih membantu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional sehingga kualitas produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan juga ikut meningkat.
Meningkatkan Kualitas Kerja
Karyawan yang termotivasi cenderung memiliki lebih banyak energi dan semangat untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Mereka lebih detail dan fokus pada setiap pekerjaannya serta lebih peduli terhadap kualitas pekerjaan mereka.
Meningkatkan Kepuasan Kerja
Karyawan yang termotivasi merasa lebih senang dan puas dengan pekerjaan mereka terlebih apabila pekerjaan yang telah mereka lakukan juga diapresiasi oleh atasan mereka.
Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Karyawan yang merasa termotivasi biasanya memiliki keterikatan yang kuat terhadap perusahaan dan terlibat dalam pekerjaan. Sehingga memilih untuk bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk perusahaan.
Mengurangi Tingkat Absensi
Motivasi yang timbul dari dalam diri untuk bekerja dapat menyingkirkan rasa malas yang ada sehingga karyawan akan lebih sedikit absen dan jarang terlambat karena mereka sadar akan tanggung jawab pekerjaan yang mereka pegang.
Meningkatkan Kerja Sama
Manfaat motivasi kerja lainnya adalah dapat meningkatkan kerja sama antar karyawan. Ketika karyawan merasa termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan, mereka akan bisa lebih terbuka untuk bekerja sama dengan rekan kerja dan berbagi pengetahuan dan keterampilan mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan efektivitas tim dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Meningkatkan inovasi
Karyawan yang merasa termotivasi biasanya juga lebih kreatif, karena terbuka terhadap ide-ide baru yang dapat membantu perusahaan mengembangkan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi sehingga dapat membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis dan menciptakan keunggulan kompetitif.
Dengan demikian, motivasi kerja dapat membawa banyak manfaat bagi perusahaan dan karyawan. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan positif, sementara karyawan dapat merasa lebih termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka.
Demikian artikel tips agar selalu semangat dan termotivasi dalam pekerjaan. Baca juga artikel menarik lainnya seputar karir, dan pekerjaan di Blog BanyakCara.biz.id